Dalam industri baterai, banyak orang memperhatikan solusi baterai generasi berikutnya dengan harapan dapat menembus batas baterai saat ini dan menciptakan produk yang lebih tahan lama dan lebih aman. Baterai air garam adalah salah satu yang menjadi perhatian banyak orang. Artikel ini akan menjelaskan baterai air asin secara rinci.
Apa Itu Baterai Air Garam?
Baterai air garam, juga dikenal sebagai baterai garam atau baterai natrium-ion, adalah jenis teknologi baterai baru. Baterai ini menggunakan elektrolit air garam sebagai bahan kimia inti, menjadikannya salah satu solusi penyimpanan energi masa depan yang paling aman sebagai alternatif baterai lithium-ion. Pada baterai air garam, ion natrium (komponen utama dari garam dapur) menangkap dan melepaskan energi listrik.
Mengapa Baterai Air Garam Lebih Aman Daripada Baterai Lithium-Ion?
Baterai air asin lebih stabil selama siklus pengisian dan pengosongan karena reaksi kimianya tidak membentuk dendrit litium, yang merupakan faktor risiko pada baterai lithium-ion. Selain itu, elektrolit yang digunakan dalam baterai air garam biasanya berbasis air, yang tidak mudah terbakar. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seperti pengisian daya yang berlebihan atau kerusakan fisik, elektrolit ini tidak menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan yang sama dengan elektrolit organik pada baterai lithium-ion.
Manfaat Baterai Air Garam
Keamanan
Baterai air garam hampir tidak memiliki risiko kebakaran. Beberapa produsen bahkan telah menggantungkannya di atas api terbuka selama 30 menit tanpa menyebabkan ledakan.
Daya tahan
Baterai air asin memiliki masa pakai hingga 20 tahun, lebih lama dari baterai lithium-ion, yang biasanya bertahan sekitar 15 tahun. Reaksi kimia dalam baterai air asin lebih murni, yang berarti baterai ini tidak menghasilkan bahan berlebih yang dapat mengurangi siklus hidup baterai.
Kemudahan Daur Ulang
Bahan yang digunakan dalam baterai air asin tidak mengandung litium, kobalt, atau logam lainnya. Ini berarti baterai ini tidak menghasilkan asam korosif atau zat beracun, sehingga memudahkan proses daur ulang.
Bahan Baku yang Melimpah
Baterai air asin tidak membutuhkan lithium, kobalt, atau logam lainnya; sebagai gantinya, baterai ini menggunakan garam biasa. Elemen-elemen ini berlimpah di Bumi, yang dapat memberikan keuntungan biaya dibandingkan baterai lithium-ion dari perspektif bahan baku.
Tantangan Baterai Air Asin
Baterai air garam menawarkan banyak manfaat, tetapi belum umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena dua alasan utama:
- Biaya Pengembangan:
Meskipun bahan baku untuk baterai air asin berlimpah dan mudah diakses, teknologi untuk memproduksinya masih relatif mutakhir dan tidak sematang teknik produksi baterai lithium-ion.
Hambatan teknis saat ini untuk memproduksi baterai natrium-ion sangat tinggi, dan tidak semua produsen bersedia berinvestasi dalam produksi. Akibatnya, produksi skala besar belum tercapai, dan banyak produsen masih menunggu untuk melihat bagaimana pasar berkembang.
- Kepadatan Energi:
Kepadatan energi baterai air garam lebih rendah daripada baterai lithium-ion, yang berarti bahwa untuk mencapai output daya yang sama, baterai harus berukuran lebih besar. Hal ini juga menyiratkan bahwa lebih banyak ruang yang dibutuhkan untuk pemasangan. Selain itu, memproduksi baterai dengan daya yang setara akan mengkonsumsi lebih banyak bahan baku, casing, bahan kimia, dll.
Dibandingkan dengan baterai lithium-ion, yang memiliki proses produksi yang mapan, perbedaan biaya sebenarnya mungkin tidak signifikan.
Masa depan baterai air asin masih belum pasti. Selama beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan atau gulung tikar, meskipun telah memasuki pasar. Meskipun teknologi baterai lithium-ion telah mencapai batas fisiknya, beberapa perusahaan sedang mengembangkan teknologi baterai generasi berikutnya, seperti baterai solid-state dan baterai air asin, yang dapat mengatasi tantangan yang disebutkan di atas.
Alternatif untuk Baterai Air Garam
Seperti yang telah dibahas, baik baterai air asin maupun baterai lithium-ion memiliki kelebihan masing-masing, sehingga menjadikan baterai lithium-ion sebagai alternatif terbaik untuk baterai air asin. Selama dekade terakhir, produsen global telah mengembangkan berbagai aplikasi berdasarkan teknologi lithium, seperti Kendaraan listrik Tesla dan Baterai penyimpanan energi PKNERGY. Aplikasi ini cukup memadai untuk memenuhi permintaan penggunaan saat ini.
TANYA JAWAB:
Mengapa Kita Tidak Menggunakan Baterai Air Asin?
Teknologi produksi masih dalam tahap percobaan, mengakibatkan biaya awal yang tinggi dan mencegah produksi pasar skala besar.
Berapa Lama Masa Pakai Baterai Air Garam?
Data laboratorium menunjukkan masa pakai hingga 20 tahun.
Apakah Baterai Sodium Lebih Aman Daripada Lithium?
Ya, baterai air asin tidak meledak atau terbakar, sehingga lebih aman.
Menghemat Uang, Melindungi Lingkungan
PKNERGY membantu Anda mengurangi tagihan energi untuk penyimpanan energi surya di rumah Anda, menyimpan energi surya untuk digunakan kapan saja - di malam hari atau saat pemadaman listrik.